Judul : Kurikulum dan Pengajaran
Tahun : 2008
Pengarang : Prof. Dr. S. Nasution,
M. A. Halaman : 5
Penerbit : Bumi Aksara
1. Kurikulum : suatu rencana yang
disusun untuk melancarkan proses berlajar mengajar di bawah bimbingan dan
tanggunga jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
2. Kurikulum : adalah
peristiwa-peristiwa yang terjadi di bawah pengawasan sekolah, jadi selain
kegiatan kulikuler yang formal juga kegiatan yang tak formal.
Judul : Pembinaan dan Pengembangan
Kurikulum di Sekolah
Pengarang : Dr. h. Nana Sudjana
Tahun : 2005
Penerbit : Sinar Baru Algensindo
Halaman : 3,4,5,7,17
3. Kurikulum : niat dan harapan yang
dituangkan dalam bentuk rencana atau program pendidikan untuk dilaksanakan oleh
guru di sekolah.
4. Kurikulum adalah niat dan
rencana, proses belajar mengajar adalah pelaksanaanya. Dalam proses tersebut
ada dua subjek yang terlibat yakni guru dan siswa. Siswa adalah subjek yang
dibina dan guru adalah dubjek yang membina.
5. Curriculum dalam bahasa Yunani
kuno berasal dari kata Curir yang artinya pelari; dan Curere yang artinya
tempat berpacu. Curriculum di artikan jarak yang harus di tempuh oleh pelari.
Dari makna yang terkandung berdasarkan rumusan masalah tersebut kurikulum dalam
pendidikan di artikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau
disekesaikan anak didik untuk memperoleh ijasah.
6. Kurikulum adalah program belajar
bagi siswa yang disusun secara sistematis dan logis, di berikan oleh sekolah
untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagai program belajar, kurikulum adalah
niat, rencana atau harapan.
7. Kurikulum adalah hasil belajar
yang diniati atau intended learning out comes.
8. Kurikulum adalah program dan
pengalaman belajar serta hasil-hasil belajar yang di harapkan yang
diformulasikan melalui pengetahuan dan kegiatan yang tersusun secara
sistematis, di berikan kepasa siswa di bawah tanggung jawab sekolah untuk
membantu pertumbuhan atau perkembangan pribadi dan kompetensi social anak
didik.
9. Kurikulum adalah rencana atau
program belajar dan pengajaran adalah pelaksanaan atau operasionalisasi dari
rencana atau program.
10. Kurukulum adalah alat atau saran
untuk mencapai tujuan pendidikan melalui proses pengajaran.
11. Kurikulum adalah sesuatu yang
diinginkan atau dicita-citakan untuk anak didik. Artinya, hasil belajar yang
diinginkan yang diniati agar dimiliki anak.
Judul :Pengembangan Kurikulum Teori
dan Praktek Tahun : 2005
Pengarang : Prof. Dr. Nana Syaodih
Sukmadinata Halaman : 4,5,6
Penerbit : PT Remaja Rosdakarya,
Bandung
12. (Ronald. C. Doll, 1974, Hal 22)
The commonly accepted definition of the curriculum has changed from content of
course of study and list of subject and courses to all the experience which are
offered to learnes unders the auspises or direction of the school.
13. (Johnson, 1967, hal 130)
Kurikulum….a structured series of itended learning out comes.
14. Kurikulum (curriculum) merupakan
suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar
mengajar.
15. (Beauchamp, 1968, hal 6) A
curriculum is a written document which may contain many ingredients, but
basically it is the plant for education of pupils during their enrollment in
given school. Beauchamp lebih memberikan tekanan behwa kurikulum adalah siatu
rencana pendidikan atau pengajaran.
16. Caswel dan Chambell dalam buku
mereka yang terkenal Curriculum Development (1935), kurikulum….to be composed
of all experience children have a under the guidance of teacher.
17. Zais menjelaskan bahwa
kurikulumbukan hanya merupakan rencana tertulis begi pengajaran, melainkan
sesuatu yang fungsional yang beroperasi dalam kelas, yang memberi pedoman dan
mengatur lingnkungan dan kegiatan yang berlangsung di dalam kelas.
18. Menurut Robert S. Zais (1976,
hal 3), kurikulum sebagai bidang studi mencakup :1. The range of subject
matters with which it is concerned (the substantive structure), and 2. The
procedures of inkiuri and practice it follows (the syntactical structure).
19. Menurut George A. Beaucham (1976
hal 58-59), kurikulum sebagai bidang studi membentuk suatu teori yaitu teori
kurikulum. Selain sebagai bidang studi kurikulum juga sebagai rencana
pengajaran dan sebagai suatu sistem (sistem kurikulum) yang merupakan bagian
dari sistem persekolahan.
Judul
: Seri Standar Nasional Pendidikan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
Dasar Pemahaman dan Pengembangan
Pengarang
: Mashur Muslich Tahun : 2008
Penerbit
: Bumi Aksara Halaman : 1
20. UU RI No 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidika Nasional Pasal 1 ayat 19
Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, tambahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
Judul
:Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pengarang
: Dr. Wina Sanjaya, M. Pd.
Tahun
: 2005
Halaman
: 2-5
21. Pengertian kurikulum sebagai
mata dan isi pelajaran dapat ditemukan dari definisi yang dikemukakan oleh
Robert M. Hutchins (1936) yang menyatakan :
The curriculum should include
grammar, reading, the toric and logic, and mathematic and addition at the
secondary level introduce the great books of the western world.
22. Pengertian kurikulum sebagai
pengalaman belajar mengandung makna bahwa kurikulum adalah seluruh kegiatan
yang dilakukan siswa baik diluar maupun di dalam sekolah asal kegiatan tersebut
berasa di bawah tanggung jawab guru (sekolah).
23. Dorris Lee dan Murray Lee
(1940), menyatakan kurikulum sebagai : Those experience of the child which the
school in any way utilizes or attepts to influence.
24. H.H. Giles S. P, Mc Chutcen dan
A. N Zechiel: The curriculum…The total experience with which the school deals
in educating young people.
25. Romine (tokoh pendidikan) 1945
Curriculum interpreted to mean all
of the organized courses, activities and experience which pupils have under
direction of school wether in the class room or not.
26. Saylor and Alexander (1956)
The curriculum is the sum total of
schools efforts to influence learning, wheter in class room, on the playground,
or out of school.
27. Kurikulum sebagai rencana atau
program belajar, Hilda Taba (1962):
A curriculum is a plan for learning
therefore, whai is know about the learning process and the development of the
individual has bearing on the shaping of the curriculum.
28. Donald E. Orlasky, Othanel Smith
(1978) dan Peter F. Olivva (1982) kurikulum pada dasarnya adalah sebuah
perencanaan atau program pengalaman siswa yang diarahkan sekolah.
Judul
: Dasar- Dasar Kurikulum Bahasa
Pengarang
: Prof.Dr. Henry Guntu Tarigan
Tahun
: 1992
Halaman
: 3
29. Kurikulum adalah suatu formulasi
pedagogis yang termasuk paling penting dalam konteks PBM.
Judul
: Curriculum Development and Instructional Planning
Pengarang
: Dr. H.Larry Winecoff
Tahun
: 1988
Halaman
: 1
30. The Curriculum is generally
defined as a plan developed to facilitate the teaching / learning procces under
the direction and guidance of a school, college or university and its staf
member.
31. Curriculum includes all of the
planed activities and events which take place under the auspicies of and educational
institution both formal and informal
Judul : Upaya Pembaharuan dalam
Pendidikan dan Pengajaran
Pengarang : Drs. Cece Wijaya,dkk
Tahun : 1988
Halaman : 24
32. Kurikulum dalam arti luas yaitu
meliputi seluruh program dan kehidupan dalam sekolah.
Judul : Perencanaan dan Pengembangan
Kurikulum
Pengarang : Prof. Drs. H. Darkir
Tahun : 2004
Halaman : 1, 2, 4, 5, 6
33. Kurikulum adalah alat untuk
mencapai pendidikan.
34. Kurikulum adalah program
pendidikan bukan program pengajaran, yaitu program yang direncanakan,
diprogramkan dan dirancang yang berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman
belajar baik yang berasal dari waktu yang lalu,sekarang maupun yang akan
datang.
35. Kurikulum ialah suatu program
pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang
diprogramkan, direncanakan dan dirancang secara sistematik atas dasar
norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi
tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapi tujuan pendidikan.
36. William B. Ragam
Kurikulum adalah semua pengalaman
anak yang menjadi tanggung jawab sekolah.
37. Robert S. Flaming
Kurikulum pada sekolah modern dapat
didefinisikan sebagai seluruh pengalaman belajar anak yang menjadi tanggung
jawab sekolah.
38. David Praff
Kurikulum adalah seperangkat
organisasi pendidikan formal atau pusat-pusat pelatihan.
39. Donald F.Gay (1960)dalam Asnah
Said, menggunakan beberapa perumusan kurikulum sebagai berikut:
a.
Kurikulum terdiri atas sejumlah bahan pelajaran yang secara logis.
b.
Kurikulum terdiri atas pengalaman belajar yang direncanakan untuk membawa
perubahan perilaku anak.
c.
Kurikulum merupakan desain kelompok social untuk menjadi pengalaman belajar
anak di sekolah.
d.
Kurikulum terdiri atas semua pengalaman anak yang mereka lakukan dan rasakan di
bawah bimbingan belajar.
40. Nengly and Evaras (1976)
Kurikulum adalah semua pengalaman
yang direncanakan yang dilakukan oleh sekolah untuk menolong para siswa dalam
mencapai hasil belajar kepada kemampuan siswa yang paling baik.
41. Inlow (1966)
Kurikulum adalah susunan rangkaian
dari hasil belajar yang disengaja. Kurikulum menggambarkan (atau paling tidak
mengantisipasi) dari hasil pengajaran.
42. Saylor (1958)
Kurikulum adalah keseluruhan usaha
sekolah untuk mempengaruhi proses belajar mengajar baik langsung di kelas
tempat bermain, atau di luar sekolah.
Judul
: Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Sukses dalam Sertifikasi Guru
Pengarang
:Kunandar, S. Pd, M. Si, dalam 2007
Penerbit:
PT. Raga Grafindo Persada Hal : 122-123
43. Dalam kamus Webster tahun 1955
Kurikulum diartikan sejumlah mata pelajaran di sekolah
atau mata kuliah di perguruan tinggi yang harus di tempatkan untuk mencapai
suatu ijasah.
Judul
: Asas-Asas Kurikulum.. Penerbit : Bumi Aksara
Pengarang
: Prof. Dr. S. Nasution, M. A Halaman : 4,5,6,7,8
Beberapa
definisi kurikulum dari beberapa ahli:
44. J. Galen Saylor dan William M. Alexander dalam
buku Curriculum Planning for Better Teaching on Learning (1956), menjelaskan
arti kurikulum sebagai berikut” The curriculum is the sum totals of schools
efforts to influence learning, whether in the class room, on the play ground,
or out of school. Jadi segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak belajar,
apakah dalam ruang kelas, di halaman sekolah, atau di luar sekolah termasuk
kurikulum. Kurikulum meliputi juga apa yang disebut kegiatan ekstra kulikuler.
45. Harold B. Albertycs, dalam Reorganizing the High
School Curriculum (1965) memandang kurikulum sebagai ” all of the activities
that are provided for student by the school”.
46. B. Othanel smith, W. O. Stanley dan J. Harlan
Shores memandang kurikulum sebagai ” a asequence of potential experiences set
up in the school for the purpose of displlning children and yoyuth in group
ways of thinking and acting”.
47. William B. Ragan, dalam buku Modern Elementary
Curriculum (1966), menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut : The tendency in
recent decades has been to use the term in a broader sense to refer to the
whole life and program of the school. The term is used…to include all the
experiences of children for which the school accepts responsibility. It denotes
the results of efferots on the part of the adults of the children the finest,
most whole some influences that exist in the culture.
48. J. Lloyd Trump dan Delmas F. Miller dalam buku
school improvement. Menurut mereka dalam kurikulum juga termasuk metode
mengajar dan belajar, cara mengevaluasi murid dan seluruh program, perubahan
tanaga mengajar, bimbingan dan penyuluhan, supervise dan administrasi dan
hal-hal structural mengenai waktu, jumlah ruangan serta kemingkinan memilih
mata pelajaran.
49. Alice Miel, dalam bukunya Changing the curriculum:
a social process (1946), Ia mengemukakan bahwa kurikulum juga meliputi keadaan
gedung, suasana sekolah, keinginan, keyakinanpengetahuan dan sikap orang-orang
melayani dan dilayani sekolah, yakni anak didik, masyarakat, para pendidik dan
personalia.
50. Edward A. Krug dalam The secondary school
curriculum (1960) menunjukkan pendirian yang terbatas tapi realitas tentang
kurikulum. Definisinya adalah ” A curriculum consists of the means used to
achieve or carry out given purpose of schooling
51. Smith dan kawan-kawan memandang kurikulum sebagai
rangkaian pengalaman yang secara potensial dapat di berikan pada anak.
52. Dalam kamus Webster (1955) kurikulum diberi arti :
a. a course esp. a specified fixed as in a school or college. As one leading to
a degree. b. The whole body of course offered in ad educational institution or
department there of, the usual sense. Disini kurukulum khusus digunakan dalam
pendidikan dan pengajaran, yakni sejumlah mata pelajaran di sekolah atau mata
kuluah di perguruan tunggi, yang harus ditempuh untuk mencapai suatu ijasah
atau tingkat.
Sumber:
Makalah Masalah Pengembangan Konsep Kurikulum oleh Rachmayanti Tihan Tahun 2007
53. Kurikulum sebagai salah satu bentuk perubahan
untuk memperbaiki proses pendidikan sehingga tercipta suatu efektifitas sekolah
dimana ada suatu kombinasi antara apa yang telah dihasilkan sekolah (school
output) dan apa yang telah dimasukkan ke dalam sekolah (school input).
54. Kurikulum itu dapat didefinisikan sebagai suatu
rangkaian kegiatan yang direncanakan sebagai panduan guru untuk mengajar dan
sisiwa untuk belajar.
55. Kurikulum merupakan tujuan dari pada hasil
pembelajaran untuk menciptakan interaksi siswa yang diharapkan.
56. Kurikulum adalah urutan pengalaman yang ditetapkan
oleh sekolah untuk mendisiplinkan cara berfikir dan bertindak (Valiga, T
& Magel, C.)
57. Kurikulum secara pribadi adalah suatu jadwal
dimana tidak mencakup semua pelajaran yang menyangkut teori maupun praktek yang
dibuat oleh lembaga pendidikan untuk diterapkan oleh peserta didik selama
mengikuti proses pendidikan tertentu sehingga dapat memperlancar pencapaian
tujuan pengajaran.
58. Kurikulum dapat dipandang sebagai produk dimana
hal ini menunjukkan suatu dokumen hasil perencanaan, pengembangan dan
konstruksi kurikulum. Konsep yang dominant adalah mengenai kurikulum sebagai
bahan yang diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh murid.
59. Kurikulum sebagai program meliputi peristiwa di
sekolah yang direncanakan untuk mencapai tujuan pendidikan.
60. Kurikulum sebagai kegiatan belajar sehingga tidak
hanya mementingkan bahan tapi juga mementingkan proses belajar. Hal ini
meliputi ketrampilan, pengetahuan, sikap terhadap belajar dan mementingkan
hasil.
61. Kurikulum sebagai pengalaman
62. Kurikulum merupakan langkah untuk menerjemahkan
bahan yang tercantum didalamnya sehingga dibutuhkan suatu strategi mengajar
yang meliputi metode, prosedur, dan teknik yang digunakan guru untuk mencapai
suatu tujuan.
63. Kurikulum yaitu serangkaian interaksi global yang
menyediakan bahan dasar untuk mengajar yang bersifat khusus.
64. Kurikulum adalah suatu bagian dari manajemen
pendidikan.
Sumber: www.bsn.or.id/SNI
65. Kurikulum adalah serangkaian mata ajar dan
pengalaman belajar yang mempunyai tujuan tertentu, yang diajarkan dengan cara
tertentu dan kemudian dilakukan evaluasi. (Badan Standardisasi Nasional SIN
19-7057-2004 tentang Kurikulum Pelatihan Hiperkes dan Keselamatan Kerja Bagi
Dokter Perusahaan).[1]
66. Dalam pandangan klasik, lebih menekankan kurikulum
dipandang sebagai rencana pelajaran di suatu sekolah atau pelajaran-pelajaran
dan materi apa yang harus ditempuh di sekolah.
67. George A. Beauchamp (1986) mengemukakan bahwa : ”
A Curriculun is a written document which may contain many ingredients, but
basically it is a plan for the education of pupils during their enrollment in
given school”.
68. Dalam pandangan modern, pengertian kurikulum lebih
dianggap sebagai suatu pengalaman atau sesuatu yang nyata terjadi dalam proses
pendidikan, seperti dikemukakan oleh Caswel dan Campbell (1935) yang mengatakan
bahwa kurikulum yaitu to be composed of all the experiences children have
under the guidance of teachers. Dipertegas lagi oleh pemikiran Ronald C.
Doll (1974) yang mengatakan bahwa : ” …the curriculum has changed from
content of courses study and list of subject and courses to all experiences
which are offered to learners under the auspices or direction of school.
69. Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa konsep
kurikulum dapat ditinjau dalam empat dimensi, yaitu:
1. kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan
melalui teori-teori dan penelitian, khususnya dalam bidang kurikulum dan
pendidikan.
2. kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai
perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide; yang didalamnya memuat tentang
tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.
3. kurikulum sebagai suatu kegiatan, yang merupakan
pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis; dalam bentuk praktek
pembelajaran.
4. kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan
konsekwensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian
tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan tertentu
dari para peserta didik.
70. Purwadi (2003) memilah pengertian kurikulum
menjadi enam bagian : (1) kurikulum sebagai ide; (2) kurikulum formal berupa
dokumen yang dijadikan sebagai pedoman dan panduan dalam melaksanakan
kurikulum; (3) kurikulum menurut persepsi pengajar; (4) kurikulum operasional
yang dilaksanakan atau dioprasional kan oleh pengajar di kelas; (5) kurikulum
experience yakni kurikulum yang dialami oleh peserta didik; dan (6) kurikulum
yang diperoleh dari penerapan kurikulum.
71. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional);
72. Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
dan bahan pembelajaran serta metode yang digunakan sebagai pedoman
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran (Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor: 725/Menkes/SK/V/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
di bidang Kesehatan.).
73. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta
cara penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi (Pasal 1 Butir 6 Kepmendiknas No.
232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian
Hasil Belajar Mahasiswa);
74. Menurut Grayson (1978), kurikulum adalah suatu
perencanaan untuk mendapatkan keluaran (out- comes) yang diharapkan dari
suatu pembelajaran. Perencanaan tersebut disusun secara terstruktur untuk suatu
bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan
strategi pembelajaran (Materi di dalam kurikulum harus diorganisasikan dengan
baik agar sasaran (goals) dan tujuan (objectives) pendidikan yang
telah ditetapkan dapat tercapai.
75. Menurut Harsono (2005), kurikulum merupakan
gagasan pendidikan yang diekpresikan dalam praktik. Dalam bahasa latin, kurikulum
berarti track atau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum semakin
berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan
tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu
institusi pendidikan.
Beberapa pengertian kurikulum, yaitu:
” Suatu program pendidikan yang termasuk kurikulum dan
kegiatan kokurikulum yang merangkumi semua pengetahuan, kemahiran, norma,
nilai, unsure kebudayaan dan kepercayaan untuk membantu perkembangan seseorang
murid dengan sepenuhnya dari segi jasmani, rohani, mental dan emosi serta untuk
menanam dan mempertingkatkan nilai moral yang diingini dan untuk menyampaikan
pengetahuan”
Akta Pendidikan 1996 [Peraturan-peraturan (Kurikulum
Kebangsaan) Pendidikan 1997]
Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara
penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi.
(Pasal 1 Butir 6 Kepmendiknas No.232/U/2000 tentang
Pedoman PenyusunanKurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa)
Curriculum as, ‘All the learning which is planned
andguided by the school, whether it is carried on ingroups or individually,
inside or outside the school.
ways of approaching curriculum theory and practice:
1. Curriculum as a body of knowledge to be
transmitted.
2. Curriculum as an attempt to achieve certain ends in
students - product.
3. Curriculum as process.
(quoted in Kelly 1983: 10; see also, Kelly 1999)
Kurikulum yakni bahwa konsep kurikulum dapat
diklasifikasikan ke dalam empat jenis pengertian yang meliputi: (1) kurikulum
sebagai produk; (2) kurikulum sebagai program; (3) kurikulum sebagai hasil yang
diinginkan: dan (4) kurikulum sebagai pengalaman belajar bagi peserta didik.
(Beane dkk 1986)
‘Kurikulum’ dalam bahasa Latin mempunyai kata akar ‘curere’.
Kata ini bermaksud ‘laluan’ atau ‘jejak’. Secara yang lebih luas pula
maksudnya ialah ‘jurusan’ seperti dalam rangkai kata jurusan peperangan’.
Perkataan’kurikulum’ dalam bahasa Inggris mengandungi pengertian ‘jelmaan’ atau
‘metamorfosis’. Paduan makna kedua-dua bahasa ini menghasilkan makna
bahawa perkataan kurikuluin’ ialah ‘laluan dan satu peringkat ke satu
peningkat’. Perluasan makna ini memberikan pengertian ‘kurikulum’ dalam perbendaharaan
kata pendidikan bahasa Inggeris sebagai jurusan pengajian yang diikuti di
sekolah.
(Kliebard, 1982)
Kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan
keluaran (out7 comes) yang diharapkan dari suatu
pembelajaran.Perencanaan tersebut disusun secara terstrukturuntuk suatu bidang
studi, sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi
pembelajaran (Materi di dalam kurikulum harus diorganisasikan dengan baik agar
sasaran (goals) dan tujuan (objectives) pendidikan yang telah
ditetapkan dapat tercapai.
(Grayson 197)
Kurikulum merupakan gagasan pendidikan yang
diekpresikan dalam praktik. Dalam bahasa latin, kurikulum berarti track atau
jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang
dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk seluruh
program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan.
(Harsono 2005)
Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan
bahan pembelajaran serta metode yang digunakan sebagai pedoman menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran
(Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor: 725/Menkes/SK/V/2003
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di bidang
Kesehatan)
Kurikulum adalah serangkaian mata ajar dan pengalaman
belajar yang mempunyai tujuan tertentu, yang diajarkan dengan cara tertentu dan
kemudian dilakukan evaluasi
(Badan Standardisasi Nasional SNI 19-7057-2004 tentang
Kurikulum pelatihan hiperkes dan keselamatankerja bagi
dokter perusahaan)
Kurikulum dapat diartikan sebagai pengajian di sekolah
dengan mengambil kira kandungan dari masa lampau hingga masa kini. Pembentukan
kurikulum menekankan kepetingn dan keperluan masyarakat.
(John Dewey 1902;5
dalam bukunya ‘The Child and The Curriculum’)
Kurikulum dapat diartikan keseluruhan pengalaman, yang
tak terarah dan terarah, terumpu kepada perkembangan kebolehan individu atau
satu siri latihan pengalaman langsung secara sedar digunakan oleh sekolah untuk
melengkap dan menyempurnakan pendedahannya. Konsep beliau menekankan kepada
pemupukan perkembangan individu melalui segala pengalaman termasuk pengalaman
yang dirancangkan oleh sekolah.
(Frank Bobbit 1918,
dalam buku ‘The Curriculum’)
Kurikulum sebagai a plan for learning, yakni
sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh siswa. Sementara itu, pandangan
lain mengatakan bahwa kurikulum sebagai dokumen tertulis yang memuat rencana
untuk peserta didik selama di sekolah
(Hilda Taba ;1962
dalam bukunya “Curriculum Development Theory and
Practice)
Menurut Hasan Kurikulum bersifat fleksibilitas
mengandung dua posisi. Pada posisi pertama berhubungan dengan fleksibilitas
sebagai suatu pemikiran kependidikan bagi diklat. Dengan demikian, pada posisi
teoritik yang harus dikembangkan dalam kurikulum sebagai rencana. Pengertian
kedua yaitu sebagai kaidah pengembang kurikulum. Terdapatnya posisi pengembang
ini karena adanya perubahan pada pemikiran kependidikan atau pelatihan.
S. H. Hasan (1992)
89. Secara tradisional, “kurikulum” biasa dimengerti
sebagai serangkaian program yang berisi rencana-rencana pelajaran yang telah
disusun sedemikian rupa yang dapat dipakai secara langsung oleh guru untuk
mengajar..
90. Dalam arti kontemporer “kurikulum” diartikan
secara lebih luas, karena kurikulum tidak lagi menekankan pada daftar isi
materi rencana pelajaran yang memiliki topik-topik yang telah disusun, tapi
lebih menekankan kepada pengalaman-pengalaman proses belajar mengajar yang
dapat diberikan kepada para murid dalam konteks dimana murid-murid berada.
91. Dalam konteks pelayanan anak Kristen “kurikulum”
dimengerti sebagai program pengajaran lengkap untuk anak-anak yang di dalamnya
mencakup daftar subyek/topik pengajaran dalam Alkitab yang telah diintegrasikan
dengan pengalaman-pengalaman untuk disesuaikan dengan konteks gereja setempat
yang berdasarkan prinsip-prinsip Alkitab dan yang berpusat pada Kristus serta
dipimpin oleh Roh Kudus untuk tujuan pertumbuhan rohani murid (anak didik).
92.M. Skilbeck (1984):
The learning experiences of students, in so far as
they are expressed or anticipated in goals and objectivies, plans and designs
for learning and implementation of these plans and design in school
environments. (pengalaman-pengalaman murid yang
diekspresikan dan diantisipasikan dalam cita-cita dan tujuan-tujuan,
rencana-rencana dan desain-desain untuk belajar dan implementasi dari
rencana-rencana dan desain-desain tersebut di lingkungan sekolah.
93. J.Wiles & J.Bondi (1989):
The curriculum is a goal or a set of values, which are
activated through a development for students. The degree to which those
experiences are a true representation of the envisioned goal or goals is a
direct function of the effectiveness of the curriculum development efforts. (Kurikulum ialah seperangkat nilai-nilai, yang
digerakkan melalui suatu pengembangan proses kulminasi dalam
pengalaman-pengalaman di kelas untuk murid-murid. Tingkat terhadap pengalaman
tersebut merupakan suatu representasi yang benar terhadap cita-cita yang
diimpikan ialah suatu fungsi langsung daripada efektivitas dari usaha-usaha
pengembangan kurikulum)
94. Kurikulum ialah suatu patokan rencana-rencana
dalam hal penyelenggaran pembelajaran yang memiliki tujuan dan cita-cita
tertentu yang berlandaskan pada pengalaman-pengalaman pembelajaran sebelumnya,
yang bersifat flexible (dapat mengalami-mengalami perbaikan) dan didesain oleh sekolah
agar murid-murid itu memiliki representasi fungsi langsung di masyarakat.
Sumber:http://www.gpdi.us/index.php?option=com_content&view=article&id=313:pengertian-kurikulum&catid=54:pelnap&Itemid=25
95. Kurikulum adalah sederetan materi yang harus ditempuh
atau diajarkan di sekolah minggu. Materi yang dipelajari biasanya berupa
pengalaman di masa lampau artinya tentang pengalaman mengajar sebelumnya.
Pengertian Kurikulum
96. Menurut Nasution, “Kurikulum adalah suatu rencana
yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawah bimbingan dan
tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.” (
Nasution, kurikulum dan Pengajaran, Bumi Aksara, Jakarta, 1999,
hal.5).
97. Kurikulum merupakan suatu perencanaan dalam proses
belajar dan mengajar di sekolah minggu. Perencanaan mencakup seluruh
aspek kehidupan dari anak sekolah minggu. Baik itu Kognitif
(pengetahuan/pikiran), afektif (perasaan) dan behavior (tingkah laku).
98. Bam pada tahun 1955 istilah kurikulum dipakai
dalam bidangpendidikan dengan arti sejumlah matapelajaran pada perguruan
tinggi. Di dalam kamus tersebut (Webster), kurikulum diartikan dalam dua macam,
yaitu:
1) sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau
dipelajari murid di sekolah atau perguruan tinggi untuk memoeroleh ijazah
tertentu.
2) sejumlah mata pelajaran yang ditawarkan oleh suatu
lembaga pendidikan atau suatu departemen.
99. Kurikulum mempunyai berbagai macam arti, yaitu:
1) Kurikulum diartikan sebagai rencana pelajaran
2) Kurikulum diartikan sebagai pengalaman belajar yang
diperoleh murid dan sekolah
3) Kurikulum diartikan sebagai rencana belajar murid
100. Menurut pandangan tradisional, sejumlah pelajaran
yang harus ditempuh murid di suatu sekolah ilulah yang merupakan kurikulum,
sehingga menimlbulkan kesan seolah-olah belajar di sekolah hanya sekedar
mempelajari bukubuku teks yang sudah ditentukan sebagai bah an pelajaran.
101. Sedangkan menurut pandangan modem, kurikulumlebih
dan sekedar rencanapelajaran. Kurikulum di sini dianggap sebagai sesuatu yang
nyata terjadi dalam proses pendidikan di sekolah. Pandangan ini bertolak dari
sesuatu yang bersifat aktual sebagai suatu proses.
102. Dalam proses pendidikan, kurikulum merupakan alat
untuk mencapai tujuan pendidikan. Tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan
sulit untuk mencapai tujuan dan sasaran pendidikan yang diinginkan.
103. Kurikulum ditinjau dari asal katanya berasal dari
bahasa Yunani yang mula-mula digunakan dalam bidang olah raga, yaitu kata
currere, yang berarti jarak tempuh lari. Dalam kegiatan berlari tentu saja ada
jarak yang harus ditempuh mulai dari start sampai dengan finish. Jarak dari
start sampai finish ini disebut currere (Subandijah, 1993: 1).
104. Pendapat lain mengatakan pada mulanya kurikulum
dijumpai dalam dunia atletik pada zaman Yunani kuno, yang berasal dari kata
curir yang artinya pelari, dan curere artinya tempat berpacu atau tempat
berlomba. Sedangkan curriculum mempunyai arti “jarak” yang harus ditempuh oleh
pelari (Syafruddin Nurdin, 2002: 33).
105. Dalam kosa kata Arab, istilah kurikulum dikenal
dengan kata manhaj yang berarti jalan yang terang atau jalan terang yang
dilalui oleh manusia pada berbagai kehidupannya (Al-Syaibany, 1997: 478).
106. Apabila pengertian manhaj atau kurikulum dikaitkan
dengan pendidikan, maka berarti jalan terang yang dilalui pendidik atau guru
latih dengan orang-orang yang dididik atau dilatihnya untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap mereka (Al-Syaibany, 1997: 478).
Sumber:http://us.geocities.com/gpibimmanueldepok/Kur_BPK_PT.htm
107. Pengertian kurikulum dalam arti yang luas
menyangkut seluruh aspek dalam sebuah proses belajar-mengajar yang terjadi
dalam upaya pendidikan yang diterapkan dalam sebuah lembaga (keluarga, sekolah,
gereja, masyarakat dlsb) untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
108. Kurikulum dalam pengertian yang sempit
adalah bagian dari keseluruhan aspek dalam sebuah proses belajar-mengajar yang
tertuang secara tertulis dan dipergunakan sebagai pedoman untuk mencapai tujuan
yang diharapkan oleh sebuiah lembaga
Sumber: http://zanikhan.multiply.com/journal/item/1518
109. Kurikulum diartikan sebagai: suatu dokumen atau
rencana tertulis mengenai kualitas pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta
didik melalui uatu pengalaman belajar. Pengertian ini mengandung arti bahwa
kurikulum harus tertuang dalam satu atau beberapa dokumen atau rencana
tertulis.
110. Oleh karena itu Oliva (1997:12) mengatakan
“Curriculum itself is a construct or concept, a
verbalization of an
extremely complex idea or set of ideas”.
extremely complex idea or set of ideas”.
111. Pengaruh pandangan filosofi terhadap pengertian
kurikulum ditandai oleh pengertian kurikulum yang dinyatakan sebagai “subject
matter”, “content” atau bahkan “transfer of culture”.
112. Dalam istilah yang digunakan Tanner dan Tanner
(1980:104) perennialism mengembangkan kurikulum yang merupakan proses bagi
“cultivation of the rational powers: academic excellence” sedangkan
essentialism memandang kurikulum sebagai rencana untuk mengembangkan
“academic excellence dan cultivation of intellect”. (Tanner dan Tanner, 1980:109)
“academic excellence dan cultivation of intellect”. (Tanner dan Tanner, 1980:109)
113. Kurikulum adalah “statement of objectives”
(McDonald; Popham), ada yang mengatakan bahwa kurikulum adalahrencana bagi guru
untuk mengembangkan proses pembelajaran atau instruction
(Saylor, Alexander,dan Lewis, 1981)
114. Kurikulum adalah dokumen tertulis yang berisikan
berbagai komponen sebagai dasar bagi guru untuk mengembangkan kurikulum guru
(Zais,1976:10).
115. Kurikulum adalah rencana yang
mungkin saja terlaksana tapi mungkin juga
tidak sedangkan apa yang terjadi di sekolah/kelas adalah sesuatu yang
benar-benar terjadi yang mungkin berdasarkan rencana tetapi mungkin juga
berbeda atau bahkan menyimpang dari apa yang direncanakan.
tidak sedangkan apa yang terjadi di sekolah/kelas adalah sesuatu yang
benar-benar terjadi yang mungkin berdasarkan rencana tetapi mungkin juga
berbeda atau bahkan menyimpang dari apa yang direncanakan.
116. Definisi yang dikemukakan oleh
Unruh dan Unruh (1984:96)
mewakili pandangan ini dimana mereka menulis curriculum is defined as a plan
for achieving intended learning outcomes: a plan concerned with purposes, with
what is to be learned, and with the result of instruction. Olivia (1997:8.)
mengatakan bahwa we may think of the curriculum as a program, a plan,
content, and learning experiences, whereas we may characterize instruction as
methods, the teaching act, implementation, and presentation.
mewakili pandangan ini dimana mereka menulis curriculum is defined as a plan
for achieving intended learning outcomes: a plan concerned with purposes, with
what is to be learned, and with the result of instruction. Olivia (1997:8.)
mengatakan bahwa we may think of the curriculum as a program, a plan,
content, and learning experiences, whereas we may characterize instruction as
methods, the teaching act, implementation, and presentation.
117. Olivia (1997:8) termasuk orang yang setuju dengan
pemisahan antara kurikulum dengan pengajaran dan merumuskan kurikulum sebagai a
plan or program for all the
experiences that the learner encounters under the direction of the school.
Lebih lanjut ia mengatakan (Olivia, 1997:9) I feel that the cyclical has
much to recommend.
experiences that the learner encounters under the direction of the school.
Lebih lanjut ia mengatakan (Olivia, 1997:9) I feel that the cyclical has
much to recommend.
118. Marsh (1997:5) yang menulis curriculum is an
interrelated set of plans and experiences which a student completes under the
guidance of the school.
119. Schubert (1986:6) dengan mengatakan the
interpretation that teachers give to subject matter and the classroom
atmosphere constitutes the curriculum that students actually
experience.
experience.
120. Dool (1993:57) memperkuat pendapatnya tentang
kurikulum yang ada
sekarang dengan mengatakan:Education and curriculum have borrowed some concepts from the stable, nonechange concept - for example, children following the pattern of their
parents, IQ as discovering and quantifying an innate potentiality. However, for
the most part modernist curriculum thought have adopted the closed version, one
where - trough focusing - knowledge is transmitted, transferred. This is, I
believe, what our best contemporary schooling is all about. Transmission frames
our teaching-learning process.
sekarang dengan mengatakan:Education and curriculum have borrowed some concepts from the stable, nonechange concept - for example, children following the pattern of their
parents, IQ as discovering and quantifying an innate potentiality. However, for
the most part modernist curriculum thought have adopted the closed version, one
where - trough focusing - knowledge is transmitted, transferred. This is, I
believe, what our best contemporary schooling is all about. Transmission frames
our teaching-learning process.
121. Jacobs (1999) yang membahas mengenai kurikulum
di Afrika, Kurikulum diartikan dari pandangan kependidikan yang menempatkan ilmu atau disiplin ilmu di atas segalanya (perennialism atau pun essentialism).
di Afrika, Kurikulum diartikan dari pandangan kependidikan yang menempatkan ilmu atau disiplin ilmu di atas segalanya (perennialism atau pun essentialism).
122. Kurikulum adalah materi yang dikembangkan dari
disiplin ilmu; tujuan adalah penguasaan konsep, teori, atau hal yang terkait
dengan disiplin ilmu.
123. Definisi kurikulum oleh kelompok “conservative”
(perenialism dan essentialism), kelompok “romanticism” (romantic naturalism),
“existentialism” mau pun “progressive” (experimentalism, reconstructionism)
hanya memusatkan perhatian pada fungsi “transfer” dari apa yang sudah terjadi
dan apa yang sedang terjadi. Seperti dikemukakan oleh McNeil (1977:19):
124. Kurikulum merupakan rancangan dan kegiatan
pendidikan yang secara maksimal mengembangkan potensi kemanusiaan yang ada pada
diri seseorang baik sebagai individu mau pun sebagai anggota masyarakat untuk
kehidupan dirinya, masyarakat, dan bangsanya di masa mendatang.
125. Dalam pengertian “intrinsic” kependidikan maka
kurikulum adalah jantung pendidikan Artinya, semua gerak kehidupan kependidikan
yang dilakukan sekolah didasarkan pada apa yang direncanakan kurikulum.
126. Kurikulum adalah “construct” yang dibangun untuk
mentransfer apa yang sudah terjadi di masa lalu kepada generasi berikutnya
untuk dilestarikan, diteruskan atau dikembangkan.
127. Kurikulum sebagai jawaban untuk menyelesaikan
berbagai masalah social yang berkenaan dengan pendidikan.
128. Kurikulum untuk membangun kehidupan masa depan
dimana kehidupan masa lalu, masa sekarang, dan berbagai rencana pengembangan
dan pembangunan bangsa dijadikan dasar untuk mengembangkan kehidupan masa
depan.
129. Kurikulum adalah suatu teknik/cara yang digunakan
dalam penyampaian seluruh isi materi ajar secara urut, terstruktur dan
berkesinambungan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
130. B. Bara, Ch (2008), Kurikulum yakni bahwa konsep
kurikulum dapat diklasifikasikan ke dalam empat jenis pengertian yang meliputi:
(1) kurikulum sebagai produk; (2) kurikulum sebagai program; (3) kurikulum
sebagai hasil yang diinginkan: dan (4) kurikulum sebagai pengalaman belajar
bagi peserta didik.
(Beane dkk 1986)
131. Menurut Hasan Kurikulum bersifat fleksibilitas
mengandung dua posisi. Pada posisi pertama berhubungan dengan fleksibilitas
sebagai suatu pemikiran kependidikan bagi diklat. Dengan demikian, pada posisi
teoritik yang harus dikembangkan dalam kurikulum sebagai rencana. Pengertian
kedua yaitu sebagai kaidah pengembang kurikulum. Terdapatnya posisi pengembang
ini karena adanya perubahan pada pemikiran kependidikan atau pelatihan. S. H.
Hasan (1992)
132.Kurikulum sebagai a plan for learning, yakni
sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh siswa. Sementara itu, pandangan
lain mengatakan bahwa kurikulum sebagai dokumen tertulis yang memuat rencana
untuk peserta didik selama di sekolah
(Hilda Taba ;1962)
(Hilda Taba ;1962)
133. Kurikulum mencakup pengertian yang sempit, yaitu:
seperangkat mata pelajaran (materi) yang diajarkan pada lembaga pendidikan.
134. Kurikulum yaitu: segala metode, cara, atau sistem
pembelajaran yang diterapkan pada lembaga pendidikan, termasuk materi atau mata
pelajaran yang diajarkan dan tempat pelaksanaan pendidikan.